Jumat, 08 Juni 2012

makalah citra satelit


BAB I
PENDAHULUAN

Peta topografi dibuat untuk memberikan informasi tentang keberadaan, lokasi, dan jarak, seperti lokasi penduduk, rute perjalanan dan komunikasi. Peta topografi juga menampilkan variasi daerah, ketinggian kontur, dan tingkat tutupan vegetasi. Dengan kekuatan militer yang tersebar di seluruh dunia, maka militer bergantung pada peta untuk memberikan informasi terhadap unsur-unsur tempur dan untuk menyelesaikan operasi logistik. Mobilitas tentara dan material yang harus diangkut, disimpan, dan ditempatkan ke dalam operasi pada waktu dan tempat yang tepat. Banyak dari perencanaan ini harus dilakukan dengan menggunakan peta. Oleh karena itu, setiap operasi memerlukan pasokan peta, namun meskipun kita memiliki peta terbaik, peta tidak akan berharga kecuali pengguna peta tahu bagaimana cara membacanya.
Peta topografi dikategorikan berdasarkan skala dan jenis. Dan skala peta topografi dibagi ke dalam tiga kategori. Yaitu skala kecil, menengah dan besar.
  1. Kecil. Peta dengan skala 1:1.000.000 dan lebih kecil digunakan untuk perencanaan umum dan untuk studi strategis. Peta skala kecil standar memiliki skala 1:1.000.000. Peta ini meliputi area yang sangat besar dengan mengorbankan detail.
  2. Menengah. Peta dengan skala lebih besar dari 1:1.000.000 tetapi lebih kecil dari 1:75.000 digunakan untuk perencanaan operasional. Peta ini mengandung detail dengan jumlah sedang. Peta skala menengah standar memiliki skala 1:250.000. Ada juga peta dengan skala 1:100.000.
  3. Besar. Peta dengan skala 1:75.000 dan lebih besar digunakan untuk perencanaan taktis, administrasi, dan logistik. Peta jenis inilah yang sering ditemukan dan digunakan pihak militer. Peta skala besar standar 1:50.000, namun banyak daerah telah dipetakan dengan skala 1:25.000.
Peta pilihan untuk navigator adalah peta topografi skala 1:50.000. Ketika beroperasi di tempat-tempat asing, kita mungkin menemukan bahwa produk-produk peta belum diproduksi untuk mencakup daerah tertentu pada lokasi operasi kita, atau mungkin tidak tersedia untuk unit kita ketika kita membutuhkannya. Oleh karena itu, kita harus siap untuk menggunakan peta yang diproduksi oleh pemerintah asing yang mungkin tidak memenuhi standar untuk akurasi yang ditetapkan. Peta-peta ini sering menggunakan simbol-simbol yang mirip dengan yang ditemukan pada peta produksi negara kita tetapi memiliki makna sangat berbeda. Standar akurasi peta topografi adalah derajat yang sesuai dengan posisi horizontal dan vertikal yang mewakili nilai-nilai di peta dengan suatu standar yang ditetapkan. Standar ini ditentukan direktorat terkait berdasarkan kebutuhan pengguna.
                                                           















BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN
Topografi berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti tempat dan graphi yang berarti menggambar. Peta Topografi memetakan tempat-tempatdipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentukgaris-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu ketinggian. PetaTopografi mengacu pada semua ciri-ciri permukaan bumi yang dapatdiidentifikasi, apakah alamiah atau buatan, yang dapat ditentukan pada posisitertentu. Oleh sebab itu, dua unsur utama Topografi adalah ukuran relief (berdasarkan variasi elevasi axis) dan ukuran planimetrik (ukuran permukaanbidang datar). Peta Topografi menyediakan data yang diperlukan tentang sudutkemiringan, elevasi, daerah aliran sungai, vegetasi secara umum dan polaurbanisasi. Peta topografi juga menggambarkan sebanyak mungkin ciri-ciripermukaan suatu kawasan tertentu dalam batas-batas skala.
          Ada 2 istilah yang sering ditemukan yang berkaitan dengan topografi, yakniukur topografi dan peta topografi.
Ukur topografi adalah pemungutan dan pengumpulan data mengenaikedudukan dan bentuk permukaan bumi. Kaidah-kaidah yang digunakan didalam ukur topografi antara lain Ukur Aras, Tekimetri, Meja Datar, Fotogrametridan Penginderaan Jauh.
Peta topografi adalah suatu representasi di atas bidang datar tentangseluruh atau sebagian permukaan bumi yang terlihat dari atas, diperkecil denganperbandingan ukuran tertentu. Peta topografi menggambarkan secara proyeksidari sebagian fisik bumi, sehingga dengan peta ini bisa diperkirakan bentukpermukaan bumi. Bentuk relief bumi pada peta topografi digambarkan dalambentuk Garis-Garis Kontur. Peta topografi menampilkan semua unsur yangberada di atas permukaan bumi, baik unsur alam maupun buatan manusia. Peta jenis ini biasa dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan di alam bebas, termasukpeta untuk kepentingan militer, teknik sipil dan arkeologi.
Hakekat dari interpretasi peta topografi adalah sebagai pelengkap ilmu geologi dengan latihan teknik penafsiran geologi melalui peta topografi.Pengertian dari peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk  penyebaran dan ukuran dari roman muka bumi yang kurang lebih sesuai dengan daerahyang sebenarnya.Unsur-unsur yang penting terdapat dalam suatu peta topografi meliputi :
1.Relief 
Adalah beda tinggi suatu tempat atau gambaran kenampakan tinggi rendah suatudaerah serta curam landainya sisi-sisi perbukitan. Jadi menunjukkan perbedaan tinggirendahnya permukaan bumi.Sebagai contoh :
•bukit               •lembah
•daratan             •lereng

          Pegunungan Relief terjadi antara lain karena perbedaan resistensi antara batuan terhadap proseserosi dan pelapukan (eksogen) juga dipengaruhi gejala-gejala asal dalam (endogen) perlipatan, patahan, kegiatan gunung api dan sebagainya. Dalam peta topografi penggambaran relief dengan :
•Garis hachures
Yaitu garis-garis lurus yang ditarik dari titik tertinggi ke arah titik yang lebih rendahdisekitarnya dan ditarik searah dengan lereng. Semakin curam lerengnya maka semakinrapat pula garisnya sebaliknya garis akan renggang jika reliefnya landai.



• Shading (bayangan)
Bayangan matahari terhadap earth feature dan biasanya dikombinasi dengan petakontur. Pada daerah yang curam akan memberikan bayangan gelap sebaliknya daerahyang lancai berwarna cerah.
•Tinting (pewarnaan)
Warna-warna tertentu. Semakin tinggi reliefnya warna akan semakin gelap.
• Kontur 
Yaitu dengan cara menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama. Peta ini paling penting untuk geologi karena sifatnya kualitatif dan kuantitatif.
Kualitatif : hanya menunjukkan pola dan penyebarannya bentuk-bentuk roman muka bumi.
Kuantitatif : selain menunjukkan pola dan penyebaran bisa juga mengetahui ukuran baik secara horisontal maupun vertikal sehingga jelas gambaran tida dimensinya.
2.Drainage
Drainage pattern/pola pengaliran atau pola penyaluran adalah segala macam bentuk- bentuk yang hubungannya dengan penyaluran air baik di permukaan maupun di bawah permukaan bumi. Sebagai contoh sungai-sungai, danau atau laut dan sebagainya. Sungai-sungai itu sendiri dipermukaan bumi ada yang terpolakan dan tidak terpolakan. Hal initergantung dari batuan dasar yang dilaluinya.Dalam hal ini pola/pattern didefinisikan sebagai suatu keseragaman di dalam :
- bentuk (shape)              
-ukuran (size)
- penyebarannya/distrubusi

Hubungan antar relief, batuan, struktur geologi dan drainage dalam macam-macam pola penyaluran :
a. Dendritik 
Mencerminkan sedimen yang horisontal atau miring, resistensi batuan seragam,kemiringan lereng secara regional kecil. Bentuk pola penyaluran seperti pohon. Contohnya pada daerah dengan sedimen lepas, daratan banjir, delta, rawa, pasangsurut, kipas-kipas alluvial, dll.
b. Parallel 
Umumnya mencirikan kemiringan lereng yang sedang-curam tetapi juga didapatkan pada daerah-daerah dengan morfologi yang parallel dan memanjang. Contohnya padalereng-lereng gunung api. Biasanya akan berkembang menjadi pola dendritik atautrellis.
c.Trellis
Terdapat pada daerah dengan batuan sedimen yang terlipat, gunung api, daerahdengan rekahan parallel. Contohnya pada perlipatan menujam, patahan parallel,homoklin dan sebagainya.
d. Rectangular 
Mengikuti kekar-kekar dan patahan.
e. Radial 
Mencerminkan gunung api kubah (dome). Terdapat pula pola yang sentripetal(kebalikan dari radial).
 f. Annular 
Mencerminkan struktur kubah yang telah mengalami erosi bagian puncaknya.Dari contoh-contoh pola pengaliran tersebut merupakan pola dasar penyaluran yangsangat membantu untuk penafsiran suatu struktur geologi.
3.Culture
Yaitu segala bentuk hasil budi daya manusia. Misalnya perkampungan, jalan, persawahan dan sebagainya. Culture membantu geologi dalam penentuan lokasi. Padaumumnya pada peta topografi, relief akan digambarkan dengan warna coklat, drainagedengan warna biru dan culture dengan warna hitam.
4.Kelengkapan Peta Topografi
Pada peta topografi yang baik harus terdapat unsur/keterangan yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan penelitian atau kemiliteran, yaitu :
  a.Skala
Merupakan perbandingan jarak horisontal sebenarnya dengan jarak pada peta.Perlu diketahui bahwa jarak yang diukur pada peta adalah menunjukkan jarak- jarak horisontal. Ada 3 macam skala yang biasa dipakai dalam peta topografi.
1. Representative Fraction Scale (Skala R.F.)
Ditunjukkan dengan bilangan pecahan. Contohnya 1 : 10.000. Artinya 1 cm didalam peta sama dengan 10.000 cm di lapangan (sama dengan 100 meter dilapangan). Kelemahan dari skala ini bila peta mengalami pemuaian/penciutanmaka skala tidak berlaku lagi.
2.Graphic Scale
Yaitu perbandingan jarak horisontal sesungguhnya dengan jarak dalam peta, yang ditunjukkan dengan sepotong garis.
3.Verbal Scale
Dinyatakan dengan ukuran panjang. Contohnya 1 cm = 10 km ato 1 cm = 5km.Skala ini hampir sama dengan skala R.F.Dari ketiga macam skala tersebut di atas, yang umum/paling banyak digunakandalam peta geologi atau topografi adalah kombinasi skala grafis dan skala R.F.
b.Arah Utara Peta
Salah satu kelengkapan peta yang tidak kalah penting adalah arah utara, karenatiap peta yang dapat digunakan dengan baik haruslah diketahui arah utaranya.Arah utara ini berguna untuk penyesuaian antara arah utara peta dengan arah utara jarum kompas.
Ada 3 macam arah utara jarum kompas, yaitu :
1. Arah Utara Magnetik (Magnetic North = MN)
2. Grid North
3. True North
c.Legenda
Pada peta topografi banyak digunakan tanda untuk mewakili bermacam-macamkeadaan yang ada di lapangan dan biasanya terletak di bagian bawah dari peta.
d.Judul Peta
Judul peta merupakan nama daerah yang tercantum dalam peta dan berguna untuk  pencarian peta bila suatu waktu diperlukan.
e.Converage Diagram
Maksudnya peta tersebut dibuat dengan cara atau metoda yang bagaimana, hal iniuntuk dapat memperkirakan sampai sejauh mana kebaikan/ketelitian peta,misalnya :- Dibuat berdasarkan foto udara- Dibuat berdasarkan pengukuran di lapangan
f.Indeks Administrasi
Pembagian daerah berdasarkan hukum pemerintahan, hal ini penting untuk memudahkan pengurusan surat izin untuk melakukan atau mengadakan penelitian/pemetaan.
g.Index of Adjoining Sheet
Menunjukkan kedudukan peta yang bersangkutan terhadap lembar-lembar petadisekitarnya.
h.Edisi Peta
Dapat dipakai untuk mengetahui mutu daripada peta atau mengetahui kapan petatersebut dicetak atau dibuat.
B.   PETA TOPOGRAFI DENGAN GARIS KONTUR
Untuk memahami peta kontur perlu dipelajari terlebih dahulu tentang garis kontur  beserta sifat-sifatnya yang antara lain adalah sebagai berikut:
1.Garis Kontur, Adalah merupakan garis-garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyaiketinggian sama, yang diukur dari suatu bidang pembanding. Bidang ini biasanyadiambil dari permukaan air laut rata-rata.
2.Interval Kontur, Jarak vertikal antara garis kontur satu dengan garis kontur lainnya yang berurutan.
3.Indeks Kontur, Garis kontur yang dicetak tebal pada peta, yang mana merupakan kelipatan tertentudari beberapa garis kontur (kelipatan lima atau sepuluh).
4.Kontur Setengah, Garis kontur yang harga ketinggiannya adalah setengah interval kontur. Biasanyadigambar dengan garis putus-putus.

C.  PENENTUAN INTERVAL KONTUR
Biasanya interval kontur pada peta tergantung dari :
a.Skala peta
b.Relief dari daerah yang bersangkutan.
c.Tujuan dari peta,
D. SIFAT-SIFAT GARIS KONTUR
1.Garis tidak bisa saling berpotongan kecuali dalam keadaan yang ekstrim, dimanatopografi berupa over hanging cliff .
2.Garis kontur tidak akan bertemu dengan garis kontur yang mempunyai nilaiketinggian yang berlainan.
3.Garis kontur akan renggang jika topografi landai dan akan rapat jika topograficuram.
4.Garis kontur menutup, menunjukkan naik ke arah dalam, kecuali garis kontur  bergigi menunjukkan depresi.
5.Garis kontur yang memotong lembah/sungai akan meruncing ke hulu.
6.Garis kontur harus digambarkan hingga batas tepi peta.

          E.Menentukan titik ketinggian
a.Pada indeks kontur langsung diketahui. 
b.Pada intermediate kontur dihitung dari indeks kontur dengan memperlihatkaninterval kontur.
c.Diantara intermediate kontur dengan cara interpolasi.
Misal: Tinggi titik = x
= 150 + (3/4 x 25)
= 168 meter 
d.Titik triangulasi.


 F. QUADRANGLE SYSTEM PETA TOPOGRAFI DI INDONESIA
Indonesia mempunyai luas + 2.800.000 km dan terletak pada 6ºLU – 11ºLS dan95ºBT – 140ºBT. Dalam pembuatan peta topografinya, dimana untuk memudahkan penyusunan registrasinya, maka Indonesia dilakukan sistem Quadrangle. Adapun sistemquadrangle di Indonesia ada dua macam, yaitu Sistem lama dan Sistem Baru, perbedaannya adalah pada perbandingan luas peta, notasi dan pembagian derajat bujurnya.
1.Quadrangle Peta Sistem Lama
-Pembagian kotak-kotak dengan luas 20’ X 20’
-Titik 0º bujur di Jakarta, titik 0ºLintang Equator 
-Penomoran garis-garis lintang dengan angka romawi, sedang penomoran garis bujur dengan angka Romawi.
 Contoh :
-No. lembar peta 45/XXI
Berskala 1 : 100.000
- No. lembar peta 45/XXI-
ABerskala 1 : 50.000
-No. lembar peta 45/XXI-c
Berskala 1 : 25.000Luasnya + 9 x 9 km
2.Quadrangle Peta Sistem Baru
Perhatikan perubahan angka vertikal maupun horisontal.
-Pembagian kotak-kotak 30’ X 20’
-Titik 0ºLintang pada Equator 
-Titik 0º Bujur di Greenwich.
Contoh :-Peta dengan No. 1550
Berskala 1 : 100.000
-Peta dengan No. 1550-I
Berskala 1 : 50.000
 G. PROFIL TOPOGRAFI (PENAMPANG TOPOGRAFI)
Untuk mengetahui kenampakan morfologi dan kenampakan struktur geologi pada suatu daerah, maka diperlukan suatu penampang tegak atau profil (section). Penampangtegak atau sayatan tegak adalah gambaran yang memperlihatkan profil atau bentuk dari permukaan bumi. Profil ini diperoleh dari line of section yang telah ditentukan lebih dulu pada peta topografi, misalnya A – A’ atau B – B’.
 Skala pada profil :
a.Skala normal (nature scale) : yaitu skala vertikal diperbesar sama dengan skalahorisontal.
 b.Skala perbesaran (exaggerated) : yaitu skala vertikal diperbesar lebih besar dariskala horisontal.
H. PERSYARATAN PEMBUATAN PROFIL :
a.Profil line/topographic line yaitu garis potong antara permukaan bumidengan bidang vertikal. 
b.Base line letaknya mendatar dipilih pada jarak tertentu di daerah profilline, dimana tinggi base line tergantung kebutuhan. Seingkali dipilih 0meter sesuai ketinggian permukaan air laut. Pada base line terletak jarak mendatar sesuai dengan jarak horisontal.
c.End line/garis samping dikiri dan kanan tegak lurus base line. Disinitertera angka ketinggian sesuai interval kontur.
BAB III
PENUTUP

Layaknya peta-peta yang lain, Peta Topografi memiliki unsur unsur didalamnya. Dibawah ini adalah unsur unsur penting dalam Peta topografi adalah:

1.      Judul Peta.
Judul peta ada dibagian tengah atas. Judul peta menyatakanlokasi yang ditunjukkan oleh peta yang bersangkutan, sehingga lokasi yangberbeda akan mempunyai judul yang berbeda pula.

2.      Nomor Peta.
Nomor peta biasanya dicantumkan diselah kanan atas peta.Selain sebagai nomor registrasi dari badan pembuat, nomor peta jugaberguna sebagai petunjuk jika kita memerlukan peta daerah lain disekitar suatu daerah yang terpetakan. Biasanya di bagian bawah disertakan pulalembar derajat yang mencantumkan nomor-nomor peta yang adadisekeliling peta tersebut.

3.      Koordinat Peta.
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta.Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yaitu garis-garisyang saling berpotongan tegak lurus.

4 Koordinat Geografis.
Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus terhadap katulistiwa, dan garislintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan katulistiwa.Koodinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit, dan detik.

5.      Koordinat Grid.
Dalam koordinat Grid, kedudukan suatu titik dinyatakandalam ukuran jarak terhadap suatu titik acuan. Untuk wilayah Indonesia,titik acuan nol terdapat disebelah barat Jakarta (60 derajat LU, 68 derajatBT). Garis vertikal diberi nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan garishorizontal diberi nomor urut dari barat ke timur. Sistem koordinat mengenalpenomoran dengan 6 angka, 8 angka dan 10 angka. Untuk daerah yangluas dipakai penomoran 6 angka, untuk daerah yang lebih sempitdigunakan penomoran 8 angka dan 10 angka (biasanya 10 angkadihasilkan oleh GPS).

6.      Kontur.
Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yangberketinggian, sama dari permukaan laut,. Sifat-sifat garis kontur adalah :
a. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.
b. Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebihtinggi.
c. Garis kontur tidak berpotongan dan tidak bercabang.d. Interval kontur biasanya 1/2000 kali skala peta.
e. Rangkaian garis kontur yang rapat menandakan permukaan bumi yang curam/terjal, sebaliknya yang renggang menandakan permukaan bumiyang landai.
f. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf menandakanPunggungan gunung.
g. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf terbalikmenandakan suatu lembah/jurang

7. Skala Peta.
Skala adalah perbandingan antara ukuran di peta denganukuran sesungguhnya di lapangan. Jenisnya ada Skala Numerik dan SkalaGrafik. Skala Numerik adalah Skala yang ditampilkan dengan simbolangka, misalnya 1:25.000 yaitu 1 cm di peta sama dengan 25.000 cm (250M) di lapangan. Skala Grafik adalah Skala yang ditampilkan dalam bentukgrafik/gambar yang menyatakan perbandingan panjang ukuran di petadengan ukuran sebenarnya di lapangan.. Ada dua macam cara penulisan skala, yaitu :Skala angka, contoh : 1:25.000 berarti 1 cm jarak dipeta = 25.000 cm(250 m) jarak horizontal di medan sebenarnya. Skala garis, contoh: berartitiap bagian sepanjang blok garis mewakili 1 km jarak horizontal.

8.      Legenda Peta.
Legenda peta biasanya disertakan pada bagian bawahpeta. Legenda ini memuat simbol-simbol yang dipakai pada peta tersebut,yang penting diketahui : triangulasi, jalan setapak, jalan raya, sungai,pemukiman, ladang, sawah, hutan dan lainnya. Di Indonesia, peta yangumumnya digunakan adalah peta keluaran Direktorat Geologi Bandung,kemudian peta dari Jawatan Topologi, atau yang sering disebut peta AMS(American Map Service) dibuat oleh Amerika dan rata-rata dikeluarkanpada tahun 1960. Peta AMS biasanya berskala 1:50.000 dengan intervalkontur (jarak antar kontur) 25 m. Selain itu ada peta keluaran Bakosurtanal(Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional) yang lebih baru,dengan skala 1:50.000 atau 1:25.000 (dengan interval kontur 12,5m). Petakeluaran Bakosurtanal biasanya berwarna.

9.      Tahun Peta.
Peta Topografi juga memuat keterangan tentang tahunpembuatan peta tersebut, semakin baru tahun pembuatannya, maka datayang disajikan semakin akurat.

Peta topografi pun dibagi menjadi beberapa bagian yaitu; BerdasarkanSkala, Berdasarkan Kenampakan, Berdasarkan Tingkat ketelitian, BerdasarkanProyeksinya. Peta topografi sangat penting bagi semua pembuatan peta peta didunia kerja dan perlu di perhatikan dalam menginterprestasikan peta topografi.
                                                                                               
















DAFTAR PUSTAKA

Lobeck, AK. (1939), Geomorphology, An Introduction to the study of Lanscape, New York and London: Mc Graw-Hill Book Company. Inc.
Sudarja Adiwikarta dan Akub Tisnasomantri, (1977), Geomorfologi Jilid I, Bandung: Jurusan Pend. Geografi IKIP Bandung.
Sukmantalya, I Nyoman K, Drs. M.Sc. (1995), Pengenalan Secara Tinjau Geomorfologi dan Terapannya Melalui PJ Untuk Inventarisasi Sumberdaya Lahan, Cibinong: Bakosurtanal.
Suprapto Dibyosaputro, Drs. M.Sc., (1997), Geomorfologi Dasar, Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.
Sutikno (1987), Geomorfologi Konsep dan Terapannya “Makalah”, Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.
Suwijanto, Ir., (tanpa tahun), Geomorfologi “Makalah”, Kursus Pendalaman Meteri Ilmu Kebumian Bagi Guru SMU Tingkat Regiaonal Jawa Tengah, Kebumen: LIPI UPT Lab. Alam Geologi Karangsambung.
van Zuidam, R.A, dan F.I. van Zuidam Cancelado, 1979. Terrain Analysis And Classification Using Aerial Photographs, International Institute for Aerial Survey and Earth Science (ITC) 350, Boulevard Al Enschede, The Netherlands.
Verstappen, M.Th., 1983. Applied Geomorfology (Geomorphological Surveys for Environmental Development), Amsterdam: Elsevier Science Publishing Company Inc.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar